Kamis, 25 April 2019

Kumpulan Cara Membuat Robot Line Follower Tanpa Pemrograman

1. Cara Membuat Robot Line Follower Sederhana Bagi Pemula


Bagi sebagian orang, belajar elektronika sangat menyenangkan. Karena dengan ilmu elektronika, kita bisa membuat berbagai macam robot yang menarik. Ada banyak sekali jenis robot yang dapat dibuat jika kita memiliki ilmu elektronika, mulai dari robot sederhana sampai yang canggih.

Bagi para pemula, mungkin membuat robot sederhana bukan suatu hal yang sulit. Karena bahan dan rangkaiannya juga simpel. Salah satu jenis robot yang biasa dibuat untuk para pemulai adalah robot line follower atau robot line following. Prinsip kerja dari robot tersebut akan berjalan mengikut garis yang telah dibuat.

Robot ini menggunakan sensor cahaya berupa photo dioda. Sensor tersebut berperan sebagai pengenal garis gelap dan terang yang merupakan jalur dari robot itu sendiri. Robot line follower juga dapat dikembangkan menjadi lebih canggih lagi seperti robot pemadam kebakaran dan robot-robot lainnya.

Rangkaian Robot Line Follower Sederhana
Berikut ini adalah skema rangkaian robot sederhana line follower yang bisa anda tiru dan terapkan. Rangkaian ini cukup sederhana dan pastinya anda bisa membuatnya sendiri di rumah, tak peduli pemula ataupun yang sudah mahir. Penasaran? Langsung saja simak ulasan belajarelektronika.net berikut ini.



Rangkaian robot sederhana ini menggunakan beberapa komponen elektronika dasar seperti LED, transistor, resistor, dan dua motor DC sebagai outputnya. LED digunakan sebagai sumber cahaya yang kemudian dipantulkan pada jalur robot. Kemudian pantulan tersebut diterima oleh photo dioda dan diteruskan ke transistor.

Besar kecilnya pantulan cahaya yang diterima oleh photo dioda tersebut akan mempengaruhi gerak dari motor DC yang menjadi penggerak utama dari robot line follower. Sensitifitas dari motor DC dapat diatur menggunakan variabel resistor yang terpasang dalam rangkaian.



Demikian sedikit informasi mengenai cara membuat robot sederhana bagi pemula. Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi bagi para pembaca setia belajarelektronika.net. Sampai jumpa di ulasan yang tak kalah menarik lainnya. Dan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda bila bermanfaat.
sumber: http://belajarelektronika.net/cara-membuat-robot-sederhana-bagi-pemula/


2. Membuat line follower robot sederhana tanpa pemrograman
Terkadang bagi seseorang yang ingin sekali membuat suatu robot sederhana tapi tidak mengetahui bahasa pemrograman baik mikrokontroler ataupun bahasa pemrograman yang lain akan sangat sulit sekali untuk melanjutkan niatnya. tapi saya akan membantu anda untuk melakukannya, anda tidak perlu repot-repot belajar mikrokontroler ataupun bahasa pemrograman yang lain anda sudah cukup mengetahui sedikit tentang elektronika dasar saja dan mengenai konsep digital, ya karena memang itu saja yang akan kita gunakan.


oke sebelum lanjut kelebih jauh lagi sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sih line follower robot itu..?



line follower merupakan suatu robot sederhana yang bekerja mengikuti garis baik warna hitam maupun warna putih, ya dia akan terus bekerja selama ada garis itu saja intinya….!!



Seperti terlihat pada gambar diatas  robot tersebut akan mengikuti kemana saja arah garis yang telah dibuat.

Oke langsung saja apa saja sih yang kita butuhkan untuk membuat robot sederhana tersebut?

1. siapkan motor DC 2buah

2. setingan gear box untuk conversi putaran motor DC tersebut

3. buatlah casing yang seringan mungkin dari bahan acrylic lebih baik pastikan pemasangan roda harus berbentuk segitiga sama sisi untuk kedua motor dan satu roda belakang yang dapat bergerak kesegala arah



atau teman teman bisa membelinya yang sudah siap rakit seperti gambar dibawah ini, akan lebih mempermudah teman-teman dalam membuatnya karena sudah dilengkapi roda motor+gearbox dan juga casis, teman-teman hanya tinggal merakitnya sendiri mudah dan cepat




4. Persiapkan komponen yang terdapat pada gambar berikut lalu buatlah PCB nya dan persiapkan arena atau jalur untuk robot tersebut bekerja



jika gambar komponen kurang jelaskan teman-teman dapat mendownloadnya melalui link berikut ini:

untuk rangkaian elektriknya RANGKAIAN ELEKTRIK UNLFR

untuk gambar Schematik di PCB  nya Gambar elektriknya

Jangan lupa sensor terdiri dari LED Super Bridge warna putih dan LDR, dan diusahakan LDR diberikan selongsong berwarna hitam agar tidak terpengaruh cahaya lain dari luar, sehingga LDR dapat fokus untuk menangkap cahaya yang dipantulkan oleh LED Super Bridge ketika terkena jalur berwarna putih.

selamat mencoba dan teruslah berusaha jangan takut untuk gagal, jika mengalamai kesusahan silahkan menghubungi saya dan kalau ada yang menginginkan training untuk sekolah-sekolah dasar atau pun SMP dan SMA untuk mata pelajaran robotika ataupun elektronika dasar dapat menghubungi saya di 081514249963 mungkin juga untuk pembuatan dapat menghubungi saya juga selamat mencoba.

jika teman-teman tertarik dapat membuka link berikut ini


ini merupakan contoh yang sudah saya buat dan sudah teruji






dan ini videonya semoga bisa menambah inspirasi untuk anda dalam membuat



atau dengan mekanik yang lain






3. Membuat Robot Line Follower Analog

Pada kesempatan ini q mau share mengenai cara membuat robot line follower analog, apa sich maksudnya analog dan apa bedanya dengan digital…. robot line follower analog tidak perlu adanya pemrograman  robot secara software (perangkat lunak) sedangkan Line Follower Mikrokontroler (digital) melibatkan software… itu sich cuman salah satu dasar perbedaannya, untuk perbedaan yang laen… apa ya… pokoknya itu dech, hehe… 🙂

Buat kamu-kamu yang baru saja tertarik pada dunia robot dan pengen banget membuat robot maka belajar lah dahulu dari yang dasar, nach membuat robot line follower analog merupakan dasar-dasar dari merancang robot… (q dulu belajarnya dari analog) tentu saja nanti berkembang menuju digital…

Apa saja sich komponen dasar dari sistem robot itu….? setau ku robot terdiri dari komponen input (masukkan, contohnya sensor), pengolah dan output (keluaran), nach sistem robot line follower analog belum lah kompleks jika dibandikan dengan robot seperti humanoid contoh ASIMO dari Honda… untuk dasar membuat robot kita gak perlu membuat robot asimo, hehe susah banget kali…., line follower analog juga dah bisa dikatakan robot, sebab dikatakan robot jika benda tersebut telah dapat begerak atw berjalan secara automatik tanpa bantuan operator.

Komponen dasar dari sistem robot:



hmmm tulis apa lagi ya….  langsung aja dech nich q share salah satu  rangkaian dari robot line follower analog….



Rangkaian Line Follower Analog diatas  terdapat 3 bagian utama, yaitu bagian sensor, komparator dan driver. Untuk bagian sensor digunakan photodioda sebagai sensor cahaya, sedangkan komparatornya menggunakan IC LM 324 sebagai pembanding tegangan dan untuk drivernya digunakan H- Bridge Transistor.

Cara kerja dari rangkaian-rangkaian Line Follower Analog tersebut adalah sebagai berikut :

A. Prinsip Kerja Sensor

Sensor yang digunakan terdiri dari photo dioda. Sensor ini nilai resistansinya akan berkurang bila terkena cahaya dan bekerja pada kondisi riverse bias. Untuk sensor cahayanya digunakan LED Superbright, komponen ini mempunyai cahaya yang sangat terang, sehingga cukup untuk mensuplai cahaya ke photo dioda.



Gambar Rangkaian sensor


Cara kerjanya :



Gambar Sensor tidak terkena cahaya

Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau dapat kita asumsikan tak hingga. Sehingga arus yang mengalir pada komparator sangat kecil atau dapat diasumsikan dengan logika 0.



Gambar Sensor terkena cahaya

Jika photo dioda terkena cahaya, maka photo dioda akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil, sehingga akan ada arus yang mengalir ke komparator dan berlogika 1.

B. Prinsip Kerja Komparator

Komparator pada rangaian ini menggunakan IC LM 324 yang didalamnya berisi rangkaian Op Amp digunakan untuk membandingkan input dari sensor. Dimana input akan dibandingkan dari Op Amp IC LM 324 yang output berpulsa high. Sehingga tidak perlu adanya pull up pada outputnya. IC ini dapat bekerja pad range 3 volt sampai 30 volt dan dapat bekerja dengan normal mulai tegangan 6 volt.

Dalam rangkaian ini juga terdapat 4 LED, yang berfungsi sebagai indikator. Untuk mengatur tagangan pada pembanding, disambungkan Variable Resistor (VR) diantara kedua OP Amp IC LM 324. Untuk datasheet LM324 silakan unduh disini.



Gambar Rangkaian  komparator

► Jika tidak ada arus yang mengalir dari rangkaian sensor ke rangkaian ini maka tegangan masukan untuk rangkaian ini adalah 0 Volt, akibatnya pada IC 1 tegangan di terminal ( + ) > ( – ), maka LED-A on, sedangkan pada IC 2 sebaliknya LED-B off.

►  Jika ada arus yang mengalir dari rangkaian sensor ke rangkaian ini maka tegangan masukan untuk rangkaian ini mendekati Vcc, akibatnya pada IC 2 tegangan di terminal ( + ) < ( – ), maka LED-B on, sedangkan pada IC 1 sebaliknya maka LED-A off.

Kondisi antara titik A dan B akan selalu keterbalikan.

C. Prinsip Kerja Driver Motor

Driver adalah rangkaian yang tersusun dari transistor yang digunakan untuk menggerakkan motor DC. Dimana komponen utamanya adalah transistor yang dipasang sesuai karakteristiknya.



Gambar Rangkaian driver H-Bridge Transistor

Pada saat input A berlogika 1, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian, akibatnya transistor 1 dan 4 on karena basis terbias, sehingga motor berputar. Sehingga saat input A berlogika 1 maka input B akan berlogika 0, jadi transistor 2 dan 3 akan off.

Pada saat input B berlogika 1, maka ada arus yang mengalir pada rangkaian, akibatnya transistor 2 dan 3 on karena basis terbias, sehingga motor berputar tapi dengan arah yang berlawanan.

Referensi : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Pelatihan Line Tracer, ITS, 2006.

untuk lebih lengkap mengenai penjelasan rangkaian tersebut, kalian dapat memdownload makalah robot line follower analog disini…Selamat mencoba…

nach ni dia galery foto robot analog ku….(jadul tenan… tapi ini awal dari segalanya…)






nach ni dia kalo pengen liat video robotku klik disini…. dan disana…



===============================================================

bacaan terkait di blog ini:

1. merancang-rangkaian-sensor-garis klik disini

2. merancang-komparator-dengan-histerisis klik disini



4. Membuat Line Follower Robot Tanpa Mikrokontroler



Dari konsep sederhana yang pernah disampaikan pada artikel terdahulu, sebenarnya kita bisa mengaplikasikannya untuk membuat robot line follower tanpa menggunakan mikrokontroler sebagai prosesor/pemroses datanya. Penggunaan mikrokontroler sebenarnya selain untuk mempermudah pengendalian robot, juga digunakan untuk menangani kerumitan, operasi matematik/logika yang sulit dipecahkan, atau jumlah data yang harus diolah terlalu banyak, sehingga pemrosesan data sensor tidak terlalu effektif jika harus dilakukan oleh sejumlah rangkaian transistor ataupun op-amp.



Namun untuk sekedar memahami bagaimana robot line follower bekerja, artikel ini akan membahas bagaimana mengaplikasikan/membuat robot line follower tanpa mikrokontroler.

Sensor garis

Tidak ada perubahan dalam rangkaian sensor garis yang digunakan. Kita masih menggunakan efek pantulan cahaya dari LED yang ditangkap oleh photodioda kemudian sinyal ini diumpankan ke rangkaian op-amp.




Komparator

Rangkaian op-amp dikonfigurasikan sebagai komparator yang menghasilkan output logika “0” dan “1”. Level kepekaan sensor dapat diatur dengan menyesuaikan(memutar) nilai VR. Rangkaian sensor dibuat 2 buah saja. Rangkaian ini dilengkapi dengan indikator LED yang berfungsi sebagai penanda apakah sensor mendeteksi garis hitam atau tidak, namun untuk menghemat daya sebaiknya bagian ini dihilangkan saja. Rangkaian ini juga dibuat 2 buah.





Driver Motor

Konfigurasi paling sederhana yang dapat digunakan sebagai driver motor menggunakan kombinasi darlington D400 dan TIP41. Skema rangkaiannya tampak seperti berikut.





Uji coba

Setelah semua rangkaian disatukan, selanjutnya menguji robot kita. Robot akan berjalan mengikuti garis meskipun terkadang akan keluar garis sehingga kita perlu meletakkannya kembali ke tracknya. Jalannyapun terkesan kaku. Agar tidak terkesan kaku kita bisa memperbaiki jalannya robot dengan mengatur jarak sensor satu dengan sensor garis kedua, atau bisa dengan menyesuaikan lebar garis (track). Jumlah sensor yang hanya dua juga bisa menjadi penyebabnya, namun akan menjadi kesulitan tersendiri jika kita menambah jumlah sensornya, sebab semakin banyak sensor yang kita tambahkan, semakin banyak pula logika sensor yang harus diolah. Disinilah peranan mikrokontroler sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam pemrosesan logika sensor.



5. MEMBUAT ROBOT LINE FOLLOWER SEDERHANA

1. Pendahuluan

Secara sederhana, robot line follower adalah robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara OTOMATIS! Sebenarnya, kalau pembaca googling, banyak sekali tutorial membuat robot line follower di internet, tapi hampir semuanya ribet dan menggunakan mikrokontroler yang belum dimengerti oleh bocah” smp dan sma yang banyak comment di postingan saya sebelumnya. Hehe.. 😀 Di bawah ini contoh robot line follower.

Nah..terlihat bukan di gambar ada sebuah ‘benda’ dengan roda yang dapat bergerak mengikuti garis / jalur berwarna hitam yang berbelok-belok. ‘Benda’ tersebut mengikuti garis dengan otomatis loh. Prinsip dasarnya, sama seperti manusia, mata digunakan untuk melihat, kaki/roda digunakan untuk berjalan, dan otak digunakan untuk berpikir. 3 Komponen utama pada setiap robot : mata, kaki, dan otak. Sama seperti penjelasan saya pada postingan sebelumnya, jangan pikirkan robot itu RIBET, pikirkan robot itu sederhana, jangan dulu mikir yang rumit-rumit, robot line follower yang sekarang akan saya tunjukkan adalah sesuatu yang SEDERHANA..! tanamkan kata” sederhana pada pikiran pembaca sebelum memulai. 😀

Okeh..satu gambar lagi sebelum kita memulai tutorialnya.. 😀 Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh track yang digunakan untuk lomba Line Follower Robot. Track yang cukup unik bukan? Sekarang udah kebayang kan robot yang mau dibuat seperti apa?



2. Sensor (Rangkaian Photo Dioda)

Sensor dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah robot. Mata di sini digunakan untuk ‘membaca’ garis hitam dari track robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke kiri. Semua berawal dari mata bukan? Kita sebagai manusia tahu arah kita berjalan karena kita memiliki mata. Yaah, sama seperti robot.

Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light Dependent Resistor), Photo Dioda, dan Photo Transistor. Saya tidak akan menjelaskan satu” secara detail, di sini kita gunakan photo dioda sebagai sensor robot. Kalau yang masih penasaran dengan sensor lainnya, silahkan tanya om google saja. 😛



Nah..gambar di atas adalah 1 pasang sensor yang akan kita gunakan pada robot line follower. Bentuknya mirip seperti LED, yang berwarna ungu bernama receiver (photo dioda) dan yang berwarna bening bernama transmitter (infrared). Kalau pembaca ingin membeli di toko elektronik, bilang saja 1 pasang infrared sensor. Untuk membuat robot ini, kita gunakan 4 pasang sensor . Sip? Murah koQ, satu pasangnya 3 ribu rupiah..hehe.. 😀

Kemudian, setelah kita mengetahui sensor apa yang akan kita pakai, coba buat dulu rangkaian seperti di bawah ini untuk setiap 1 pasang sensor :



Nah, untuk 4 pasang sensor..kita perlu membuat 4 rangkaian seperti di atas. Cara kerjanya cukup sederhana, hanya berdasarkan pembagi tegangan. Penjelasan di paragraf berikutnya aja yaa..hehe.. 😀 Lambang LED yang berwarna hitam adalah transmitter atau infrarednya yang memancarkan cahaya infrared terus menerus jika disusun seperti rangkaian di atas. Lambang LED yang kanan adalah receiver atau photo dioda-nya yang menangkap cahaya infrared yang ada di dekatnya. INGAT masang photo dioda-nya HARUS terbalik, seperti gambar rangkaian di atas. Dari rangkaian sensor ini, kita ambil OUTPUT (to comparator, A/D converter, dll) yang ditunjukkan oleh gambar di atas.

3. Sensor (Cara Kerja)

Sekarang pertanyaannya, koQ lucu yaa sensor CUPU kaya gitu bisa baca garis? 😛 Cara kerjanya ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. 😀



Ketika transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver tinggal sedikit. Nah, artinya kita sudah bisa membedakan pembacaan garis dari sensor bukan? Kalau kita sudah tahu, perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver (photo dioda) tersebut. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini.

Kalau cahaya yang dipancarkan ke bidang putih, sensor akan :



Sebaliknya, kalau cahaya yang dipantulkan oleh bidang hitam, maka sensor akan :



Setelah kita tahu ilustrasi sensor, tinjau kembali rangkaian sensornya, bisa kita analogikan seperti :



Tadi kita tahu kalau hambatan receiver berubah-ubah, jadi otomatis rangkaian sensor yang bagian kanan bisa kita analogikan seperti gambar. Receiver bisa kita analogikan dengan resistor variabel, yaitu resistor yang nilai hambatannya bisa berubah. Otomatis, dengan pembagi tegangan, nilai tegangan di output rangkaian juga akan berubah-ubah bukan? Jadi, baca putih akan mengeluarkan output dengan tegangan rendah (sekitar 0 Volt) dan baca hitam akan mengeluarkan output dengan tegangan tinggi (mendekati Vcc = 5 Volt). Kalau rangkaian sensor pembaca sudah jadi, bisa dibandingkan dengan punya saya yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. 😀




4. Processor (Pendahuluan)

Processor yang kita gunakan di sini bukanlah processor” canggih seperti intel dan amd. 😛 Bahkan, kita sama sekali TIDAK menggunakan mikrokontroler, karena saya anggap mikrokontroler cukup rumit untuk ukuran smp dan sma. Dalam hal ini, kita gunakan 2 IC (integrated circuit) saja, yaitu 1 buah LM339 (Komparator) dan 1 buah 74LS00 (NAND gate). Simple bukan? 😀 Di bawah ini gambar kedua IC tersebut :




5. Processor (IC LM339)

IC LM339 biasa disebut sebagai komparator.  Yah, dari istilahnya saja sudah ketahuan kalau gunanya adalah untuk meng-compare (membandingkan). Dengan kata lain, sesuatu yang berbentuk analog harus dikonversi dulu ke dalam bentuk digital (deretan biner) pada dunia elektronika. Hal ini bertujuan untuk mempermudah processing. 😀 Gambar di bawah ini adalah datasheet LM339. Coba perhatikan dulu sebentar 😛



Nah, 1 IC LM339 terdiri dari 4 buah komparator (yang berbentuk segitiga :P). Knapa kita hanya gunakan 1 buah IC ini? Soalnya kita juga hanya menggunakan 4 buah sensor. Kemudian, tinjau bagian komparator yang di sebelah kanan.

Satu buah komparator terdiri dari 2 input, yaitu Vin (input masukan dari sensor) dan Vref (tegangan referensi). Pada dasarnya, jika tegangan Vin lebih besar dari Vref, maka Vo akan mengeluarkan logika 1 yang berarti 5 Volt atau setara dengan Vcc. Sebaliknya, jika tegangan Vin lebih kecil dari Vref, maka output Vo akan mengeluarkan logika 0 yang berarti 0 Volt. Knapa kita bisa membandingkan seperti ini? Nah, seperti yang sudah saya bahas di poin sensor, sensor akan menghasilkan tegangan yang berbeda-beda ketika dia membaca bidang putih atau hitam kan? 😀

Kemudian, jangan lupa untuk menambahkan resistor pull-up di keluaran komparator (Vo). Hal ini disebabkan oleh perilaku IC LM339 yang hanya menghasilkan logika 0 dan Z (bukan logika 1), sehingga si logika Z ini harus kita tarik ke Vcc dengan resistor pull-up agar menghasilkan logika 1. Sip? 😀

Setelah digabung dengan sensor, ilustrasi rangkaian menjadi seperti ini.




6. Processor (IC 74LS00)

IC 74LS00 merupakan “NAND gate” yang berguna dalam teknologi digital. NAND gate terkait dengan logika 0 dan 1 serta merupakan gate yang paling simple dan bisa merepresentasikan semua jenis gate yang ada. Saya rasa bocah smp atau sma blom bisa memahami bagian ini. Jadi saya skip saja.. 😀 Di bawah ini adalah datasheet IC 74LS00.




7. Processor (Motor)

Sekarang kita tinjau, bagaimana cara motor bekerja ketika robot berbelok ke kiri dan ke kanan. Lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kanan.




Kemudian, lihat ilustrasi di bawah ini ketika robot akan berbelok ke arah kiri.



Nah..Ketika robot bergerak lurus, motor akan menyala dua”nya.




8. Processor (Transistor)

Nah..Sekarang knapa tiba” muncul transistor?! 😛
Jawabannya cukup simple. Output dari IC NAND tidak mungkin kuat untuk mendrive transistor. Kalau saya tidak salah, output IC hanya sekitar 2 V. Jadi, kita membutuhkan sambungan langsung motor ke baterai untuk menggerakkannya. Knapa kita pakai transistor? Ada yang tahu apa guna transistor? 😀

Transistor dapat berfungsi sebagai saklar / switch on off. Motor tidak menyala terus menerus bukan? Sudah saya jelaskan di bab sebelumnya, pada jalur tertentu motor akan mati dan menyala. Nah,, nyala mati motor tersebut diatur oleh transistor. Transistor yang digunakan di sini adalah NPN. Pada dunia elektronika, transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Berikut ilustrasi gampangnya terkait dengan motor.



Jadi, sejauh ini kita punya rangkaian lengkap seperti di bawah ini.




9. Mekanik

Hmm..
sebenarnya,,jujur saja saya kurang mengerti bagian mekanik. Soalnya saya bukan orang mesin..hehe.. 😀 Saya cuma tahu sedikit tips, yaitu buat gear yang besar” agar torsi-nya besar. Jadi, robotnya bisa berbelok dengan kuat. Kalau torsi kecil, robot akan sulit untuk berbelok. Gampangnya gitu aja..hehe.. 😛

10. PCB Layout

Berikut ini pcb layout dari sensor robot line follower, terdiri dari 4 sensor. Layout PCB ini dibuat dengan menggunakan software eagle.



Di bawah ini layout pcb dari rangkaian processor, yang terdiri dari 1 IC NAND dan 1 IC komparator.



yang jadinya akan seperti gambar di bawah ini



oke..sekian tulisan saya tentang membuat robot line follower sederhana. Kalau ada pembaca yang ingin bertanya silahkan.. Saya akan menjawab dengan senang hati..hehe.. 😀 sampai jumpah di tulisan robot saya lainnya.. 😛


Tidak ada komentar:

Posting Komentar