1. Tim Robotik Indonesia Juara Kontes Robot di AS
Avirista Midaada, Jurnalis · Senin 15 April 2019 20:32 WIB
MALANG - Tim Robotik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapatkan raihan gemilang dalam gelaran Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Trinity College Hartford Connecticut, Amerika Serikat, pada 13-15 April 2019.
Di mana ketiga tim yang dikirimkan UMM dan mewakili Indonesia meriah juara pertama dan kedua untuk kategori robot pemadam api berkaki, dan juara dua untuk kategori robot pemadam api beroda.
Kontes robot tingkat dunia ini diikuti oleh 32 tim dari berbagai seperti Israel, Tiongkok, dan lainnya. Sementara Indonesia diwakili oleh tiga tim robotik dari UMM lantaran berhasil menjuarai kompetisi robotik nasional Kemenristekdikti Republik Indonesia.
Semua robot, baik kategori berkaki atau beroda memiliki misi memadamkan api dengan cepat di titik pada satu ruangan atau kamar yang menyerupai rumah. Posisi titik api diletakan secara acak oleh dewan juri sehingga robot dituntut harus cekatan untuk mencari api tersebut. Setelah memadamkan api, robot di-setting untuk kembali ke titik awal. Robot dengan catatan tercepat bakal keluar sebagai pemenang.
Rektor UMM Dr. Fauzan dalam pesannya kepada tim untuk tidak hanya menjadi penonton tapi juga sebagai pemain. Tak hanya itu motivasi membebaskan dari skripsi juga membuat para mahasiswa ini begitu termotivasi memenangkan kontes robot internasional.
“Saya tidak menarget harus juara satu, tetapi yang terbaik sajalah yang saya minta,” ungkapnya, Senin (15/4/2019).
Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi prestasi dari mahasiswanya yang tak hanya mengharuskan nama almamater kampus UMM, tapi juga negara Indonesia di kancah internasional.
sumber: https://news.okezone.com/read/2019/04/15/65/2043904/tim-robotik-indonesia-juara-kontes-robot-di-as
2. Tim ITS Juara Pertama Kontes Robot Internasional di Kanada
Gatra.com | 22 Jun 2018 16:01
Surabaya, Gatra.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Tim robot soccer Ichiro dari ITS, berhasil menjadi juara pertama kategori Humanoid League Teensize Soccer Competition pada kompetisi robot soccer tingkat dunia RoboCup 2018 di Montreal, Kanada yang berakhir pada Kamis (21/6) waktu setempat.
Bahkan, setelah bertarung melawan tim-tim andalan dari seluruh dunia, tim Ichiro ITS mampu meraih empat penghargaan sekaligus dalam kompetisi yang berlangsung sejak 15 Juni 2018 itu.
Terdapat berbagai macam kategori liga yang dilombakan dalam RoboCup 2018. Antara lain RoboCup Soccer, RoboCup Rescue, RoboCup @Home, RoboCup Industrial dan RoboCup Junior.
Pertandingan robot sepak bola ini masih terbagi lagi dalam beberapa kategori sesuai ukuran robot. Dengan tinggi di atas 80 cm, robot humanoid Ichiro masuk dalam kategori Teensize.
Dalam pertandingan robot ukuran remaja ini, hanya tiga robot yang diperbolehkan bermain di lapangan. Yaitu, dua pemain dan satu penjaga gawang.
Sepekan lamanya di Kanada, tim Ichiro ITS akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk menjadi juara dalam ajang bergengsi ini.
Dosen pembimbing tim Ichiro, Muhtadin ST MT menjelaskan, memang terselip sebuah doa dalam nama tim yang ia dampingi.
“Ichiro merupakan akronim dari ITS Champion in Robocup,” jelasnya.
Dalam babak penyisihan, dengan hasil empat kali menang dan satu kali kalah, Ichiro ITS harus berpuas diri menduduki peringkat kedua klasemen sementara di bawah MRL HSL dari Iran.
Sebelumnya Ichiro berhasil meraih kemenangan dari AMN United (Kanada) dengan skor 2 – 0, Nu Bots (Australia) 3 – 0, WF Wolves (Jerman) 1 – 0, dan Edrom (Brazil) 5 – 0. Tim Ichiro hanya kalah sekali dari MRL HSL (Iran) dengan skor 1 – 3.
“Tim yang cukup kuat ini meraih lima kali menang tanpa kalah. Alhasil, di klasemen sementara skor Ichiro cukup jauh yaitu 9 sedangkan MRL HSL 20,” kata Muhtadin.
Terdapat empat tim yang akhirnya lolos babak penyisihan yaitu Nu Bots dari Australia, WF Wolves dari Jerman, MRL HSL dari Iran dan Ichiro sendiri.
Keempat tim kemudian bertanding satu lawan satu. “Ichiro dipertemukan dengan WF Wolves, sedangkan MRL HSL bertanding melawan Nu Bots,” terangnya.
Ia mengatakan, di babak penyisihan tersebut, Ichiro sudah berhasil mengalahkan WF Wolves dengan skor 1 – 0.
Karena sudah memahami kondisi robot lawan tersebut, saat bertemu di pertandingan semifinal, mudah bagi Ichiro untuk mengalahkannya dengan skor telak 2 – 0.
Meski dalam laga sebelumnya MRL HSL tampil memukau dengan membobol gawang Nu Bots lima kali tanpa balas, Ichiro tidak surut nyalinya.
Dengan optimistis, robot berkaki bak manusia milik ITS itu melenggang ke babak final dan berhasil meraih kemenangan atas MRL HSL.
Setelah membobol gawang tim MRL HSL tanpa balas, Ichiro menang telak dengan skor 3 – 0 dan berhasil dinobatkan sebagai juara pertama.
“Ini semua tentu berkat doa dari tim dan semuanya, kami tidak menduga bisa mengalahkan MRL HSL dengan skor cukup telak,” ungkap Muhtadin.
Hebatnya lagi, selain menjadi juara dalam kategori Humanoid Teensize League, tim Ichiro ITS juga berhasil menjadi juara II kategori Drop In Challenge Teensize, juara II Technical Challenge Teensize, dan juara III Best Humanoid.
Atas hasil tersebut, tim Ichiro mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang mendukung sejak sebelum hingga keberangkatannya ke Kanada.
“Kami hanya membawa dua robot Humanoid dengan cadangan spare part yang alakadarnya serta tim yang terdiri dari empat mahasiswa,” ujarnya.
Namun di belakang tim kecil ini, lanjutnya, masih terdapat puluhan anggota tim Ichiro lain yang membantu mempersiapkan robot berbulan-bulan sebelumnya.
“Bahkan, pengembangan robot Ichiro dilakukan sejak tahun 2012,” sambungnya.
Tim Ichiro ITS juga berterimakasih kepada Ikatan Orangtua Mahasiswa (Ikoma) ITS, alumni, dan sejumlah pihak industri yang turut membiayai keberangkatan tim ke Kanada ini.
Bahkan Atase Perhubungan Indonesia di Kanada sendiri yang melakukan penjemputan dan pengantaran tim Ichiro selama lomba, dan mengajak salat Idul Fitri bersama.
“Selama kami di Kanada, kami mendapatkan dukungan yang sangat baik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan jajarannya, serta masyarakat Indonesia di Kanada,” pungkas Muhtadin.
Reporter: Abdul Hady JM
Editor : Mukhlison
Editor: MS Widodo
sumber: https://www.gatra.com/detail/news/328284-Tim-ITS-Juara-Pertama-Kontes-Robot-Internasional-di-Kanada
3. Tim UGM Juara Kontes Robot Internasional di Korea Selatan
Priyo Setyawan
Senin, 22 Oktober 2018 - 21:20 WIB
Tim robot UGM saat meraih juara IRC di Korea Selatan pada 11-13 Oktober 2018.
YOGYAKARTA - Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Indonesia di kancah internasional. Kali ini lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi juara dalam Internasional Robot Contest (IRC) di Korea Selatan pada 11-13 Oktober 2018 lalu. Mereka meraih juara 1 untuk kategori Autonomous Curling dan juara 3 untuk Boxing.
Kelima mahasiswa itu adalah Ikrima Sabri (Fakultas Teknik), Tribagus Novandi Winantyo (Fakultas Teknik), Dini Nur Anisa (Fakultas Teknik), Muhammad Hadyan Akbar (Fakultas Teknik), Farchan Hakim Raswa (Fakultas MIPA), dan Arifandhi Nur Muhamad (Fakultas MIPA). Mereka tergabung dalam Gadjah Mada Robotic Team (GMRT).
Dini Nur Anisa mengatakan, Curling merupakan perlombaan menendang bola hockey sampai tepat sasaran. Sasaran berupa daerah lingkaran yang terbagi menjadi tiga zona. Jika bola ada di zona kuning maka akan mendapat 1 poin, zona hijau 3 poin, dan zona merah 5 poin.
"Jarak antara titik awal menendang dengan titik sasaran adalah 6 meter dan setiap robot diberi kesempatan menyentuh bola (termasuk menendang) sebanyak 5 kali," kata Dini, Senin (22/10/2018).
Curling ada 2 macam, yaitu RC dan autonomous. Setiap tim diberi kesempatan mengumpulkan poin sebanyak 4 kali trial dan setiap percobaan diberi waktu 100 detik. GMRT mendapatkan juara satu autonomous curling karena tendangannya jauh. Kelemahannya motion kurang stabil sehingga robot rentan jatuh saat mengejar bola.
"Kategori ini diikuti 25 tim yang berasal dari lima negara, yaitu Korea, Hong Kong, Taiwan, Jepang dan Indonesia," katanya.
Sementara itu, untuk boxing, sistem penilaiannya adalah setiap robot yang terjatuh karena serangan lawan akan mendapat penalti satu poin. Jika robot terjatuh tanpa diserang lawan maka terkena penalti. GMRT di cabang boxing tidak mudah terjatuh apabila terkena serangan karena memiliki kuda-kuda yang cukup kuat. Kekurangannya gerakan motion yang kalah lincah dibanding robot lain yang menggunakan kit.
"Kendala lainnya salah satu servo robot yang kami bawa rusak sehingga pada hari pertama lomba robot tersebut tidak bisa digunakan," kata Dini.
Manajer GMRT, Rachmat Sriwijaya menilai pencapaian kesuksesan timnya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama universitas. Selain itu, rasa solidaritas yang tinggi dan kerja sama antaranggota tim juga menjadi kunci keberhasilan.
sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1348335/189/tim-ugm-juara-kontes-robot-internasional-di-korea-selatan-1540216318
4. Dan masih banyak yang lainnya.....
Artikel Lainnya:
Kumpulan Robot Tempur Paling Canggih
Kumpulan Robot Tercanggih Buatan Jepang
Kumpulan Negara Eksportir Robot Terbesar di Dunia
Kumpulan Cara Membuat Robot Pemadam Api
Kumpulan Cara Membuat Robot Line Follower
Kumpulan Cara Membuat Robot Line Follower dengan Pemrograman Arduino
Kumpulan Cara Membuat Robot Line Follower Tanpa Pemrograman
Kumpulan Cara Membuat Robot Sederhana
Kumpulan Cara Membuat Robot dari Kardus
Kumpulan Situs Belajar Robot Terbaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar